CT
Scan
Pengertian
CT
Scan (computed tomography scan)
adalah proses penggunaan komputer untuk memperoleh gambaran tiga-dimensional
dari ribuan gambar x-ray dua-dimensional. CT Scan dapat menghasilkan
gambar-gambar yang sangat akurat dari objek-objek di dalam tubuh seperti
tulang, organ, dan pembuluh darah. Gambar-gambar ini sangat berguna dalam
mendiagnosa berbagai penyakit, seperti kanker, penyakit jantung, stroke, kelainan organ reproduktif, dan
kelainan gastrointestinal. Citra yang dihasilkan CT Scan jauh lebih detail
dibanding citra yang diperoleh x-ray biasa.
Gambar 1. Mesin CT scan
Mesin
CT Scan berbentuk pipa dengan tempat pasien berbaring di tengahnya. Pemroses
citra (scanner) sendiri terdapat
dalam frame pipa tersebut. Saat mesin
bekerja, pipa pemroses citra itu berputar sambil menembakkan sinar rontgen ke
arah pasien dari berbagai sudut. Untuk setiap putaran, sekitar 1.000 gambar
bagian dalam pasien diambil. Gambar-gambar ini kemudian di-compile oleh komputer sehingga menghasilkan gambar cross-sectional bagian dalam tubuh
pasien yang dapat digunakan dalam menganalisa dan mendiagnosa pasien.
Prinsip dasar CT scan mirip dengan perangkat radiografi yang sudah
lebih umum dikenal. Kedua perangkat ini sama-sama memanfaatkan intensitas
radiasi terusan setelah melewati suatu obyek untuk membentuk citra/gambar.
Perbedaan antara keduanya adalah pada teknik yang digunakan untuk memperoleh
citra dan pada citra yang dihasilkan. Tidak seperti citra yang dihasilkan dari
teknik radiografi, informasi citra yang ditampilkan oleh CT scan tidak overlap (tumpang tindih) sehingga dapat
memperoleh citra yang dapat diamati tidak hanya pada bidang tegak lurus berkas
sinar (seperti pada foto rontgen), citra CT scan dapat menampilkan
informasi tampang lintang obyek yang diinspeksi. Oleh karena itu, citra ini
dapat memberikan sebaran kerapatan struktur internal obyek sehingga citra yang
dihasilkan oleh CT scan lebih mudah dianalisis daripada citra yang
dihasilkan oleh teknik radiografi konvensional.
CT Scanner menggunakan penyinaran khusus yang dihubungkan dengan komputer
berdaya tinggi yang berfungsi memproses hasil scan untuk memperoleh gambaran
panampang-lintang dari badan. Pasien dibaringkan diatas suatu meja khusus yang
secara perlahan – lahan dipindahkan ke dalam cincin CT Scan. Scanner berputar
mengelilingi pasien pada saat pengambilan sinar rontgen. Waktu yang digunakan
sampai seluruh proses scanning ini selesai berkisar dari 45 menit sampai 1 jam,
tergantung pada jenis CT scan yang digunakan( waktu ini termasuk waktu check-in
nya).
Proses scanning ini tidak menimbulkan rasa
sakit . Sebelum dilakukan scanning pada pasien, pasien disarankan tidak makan
atau meminum cairan tertentu selama 4 jam sebelum proses scanning.
Bagaimanapun, tergantung pada jenis prosedur, adapula prosedur scanning yang
mengharuskan pasien untuk meminum suatu material cairan kontras yang mana
digunakan untuk melakukan proses scanning khususnya untuk daerah perut.
CT
Scan memiliki beberapa kelebihan dibanding x-ray biasa: citra yang diperoleh CT
Scan beresolusi lebih tinggi, sinar rontgen dalam CT Scan dapat difokuskan pada
satu organ atau objek saja, dan citra perolehan CT Scan menunjukkan posisi
suatu objek relatif terhadap objek-objek di sekitarnya sehingga dokter dapat
mengetahui posisi objek itu secara tepat dan akurat. Kelebihan-kelebihan
tersebut telah membuat CT Scan menjadi proses radiografis medis yang paling
sering direkomendasikan oleh dokter dan, dalam banyak kasus, telah menggantikan
proses x-ray biasa secara total.
Sistem
CT Scan
Peralatan
sistem CT Scan terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1.
Sistem Pemroses Citra
2.
Sistem Komputer dan Kendali
3.
Stasiun Operasi dan Stasiun Pengamat
Sistem Pemroses Citra (Scanner)
Sistem pemroses citra terdapat dalam
frame pipa dari mesin dan merupakan
bagian sistem yang langsung berhadapan dengan objek/pasien. Scanner terdiri
atas sumber sinar-x, collimator,
detektor, dan bagian akuisisi data. Diagram blok dari scanner mesin CT Scan
dapat dilihat pada Gambar 2.
Sumber
sinar-x (x-ray tube dalam gambar di
atas) menembakkan sinar-x ke arah pasien. Collimator
adalah penghalang sinar radiasi dan berfungsi memfokuskan sinar-x yang
ditembakkan oleh x-ray tube pada satu slice
(potongan) saja. Detektor radiasi biasanya berupa detektor ionisasi gas. Jika
tabung pada detektor ditembus oleh radiasa maka akan terjadi ionisasi gas-gas
di dalamnya. Ionisasi tersebut menimbulkan arus listrik pada keluaran detektor
yang sebanding dengan intensitas sinar radiasi yang mengenai receiver detektor. Keluaran detektor
kemudian dikirim ke bagian akuisisi data yang berfungsi mengubah
besaran-besaran listrik dari detektor menjadi sinyal analog yang kemudian akan
melalui konversi Analog-to-Digital. Hasil pengkonversian A/D itu dikirim ke
bagian komputer dan kendali untuk di-compile
oleh komputer.
Sistem Komputer dan Kendali
Bagian komputer bertanggung jawab atas
rekonstruksi gambar dan sistem kendali seluruh sistem CT Scan. Sistem Komputer
dan Kendali ini terdiri atas prosesor, sistem I/O, dan hard disk.
Processor atau CPU (unit pemroses pusat) mempunyai
fungsi untuk membaca dan menginterprestasikan instruksi, melakukan
penghitungan, dan menyimpan hasil-hasil dalam memory. CPU yang digunakan
mempunyai bus data 16,32 atau 64 bit. Tipe komputer yang digunakan bisa mikro
komputer dan bisa mini komputer, namun harus memenuhi unjuk kerja dan kebutuhan
sistem CT Scanner. Harddisk mempunyai fungsi untuk menyimpan data dan
software.
Stasiun
Operator dan Stasiun Pengamat
CT Scanner pada umumnya dilengkapi dengan
dua buah monitor dan keyboard. Masing-masing sebagai operator
station dan viewer station dan keduanya mempunyai tugas yang
berbeda. Operation Station mempunyai fungsi sebagai operator kontrol
untuk mengontrol beberapa parameter scan seperti tegangan anoda, waktu scan
dan besarnya arus filamen. Sedangkan viewer station mempunyai fungsi
untuk memanipulasi sistem pemroses citra. Bagian ini mempunyai sistem kontrol
yang dihubungkan dengan sistem keluaran seperti hard copy film, magnetic
tape, dan paper print out. Dari bagian ini dapat dilakukan pekerjaan
untuk menganalisa hasil scanning.
Contoh
Citra yang Diperoleh CT Scanner
Tidak ada komentar:
Posting Komentar