visitor

Selasa, 14 Januari 2014

persiapan alat dan persiapan pasien menggunakan kontras

Hal-hal yang berkaitan dengan pemeriksaan radiografi dengan menggunakan bahan kontras
atau dikenal dengan pemeriksaan radiografi khusus antara lain meliputi :

  • Persiapan Alat
  • Perawatan  Pasien

Persiapan Alat untuk setiap pemeriksaan akan berbeda satu sama lain, seperti yang akan diuraikan di bawah ini :

  1. Persiapan Alat untuk pemeriksaan barium meal 


  • Barium yang sudah dicampur dengan air, sesuai denga jenis  pemeriksaan, misalnya untuk pemeriksaan Oesofagus, perbandingan antara bubuk barium sulfat dengan air 1 : 1, untuk maag duodenum : 1 : 4. Bila menggunakan bahan kontras dalam bentuk suspensi, disiapkan di dalam gelas sesuai volume yang diperlukan.
  • Tissue paper, dalam boks
  • Tempat membuang muntahan (bengkok)
  • Sedotan untuk minum
  • Sendok makan
  • Lap katun, untuk membersihkan bahan kontras yang tumpah.


2. Persiapan Alat untuk pemeriksaan barium enema

  • Larutan barium sulfat dengan kepekatan 1 : 8 dan temperature 37 derajat Celsius, sebanyak 2 liter
  • Rectal kateter
  • Irigator set . Dewasa ini sering digunakan Disposible bariumenema kits yang terdiri dari:


  1. Enema bag, biasanya dari bahan translusen dengan kapasitas 3  liter.
  2. Dekat bagian atas kantong enema, terdapat lubang untuk menambah larutan barium. 
  3. Kateter yang panjangnya 1,5 meter serta clip, untuk mengatur  laju bahan kontras saat dilakukan pemeriksaan dalam berbagai  posisi.
  4.        Rectal kateter.

  •  Glycerin
  •  Kayu pengaduk barium ( bila menggunakan irrigator set)
  •  Receiver (ember)
  • Kain laken ( penutup meja pemeriksaan )


3. Persiapan Alat untuk pemeriksaan traktus urinarius 

  1. Untuk pemeriksaan BNO-IVP


  • Pada bagian atas trolley (steril) :
  1.  Spuit 20 cc dan 50 cc
  2. Jarum no 1 dan no 2
  3.  Neerbecken (Bengkok ) untuk meletakkan spuit dan jarum
  4.  Satu buah canule
  5.  Sepasang dissecting forceps
  6.  Handuk kecil atau haas
  7. Kapas alcohol


  • Bagian bawah trolley ( unsteril)


  1.  Ampoule kontras media
  2.  Gergaji ampoule
  3.  Sphygnomanometer atau tourniquet 
  4.  Botol skin cleanser, misalnya Hibitane 0,5 %
  5.  Sand bag atau bantal kecil untuk penyangga lengan pasien saat disuntik.
  6.  Obat-obat emergensi, misalnya anti alergi. 


2. Untuk pemeriksaan Cystourethrografi

  • Knutson’s clamp dan canul untuk pasien laki-laki. Kalau tidak tersedia alat ini bisa menggunakan kateter balon.
  • Spuit 50 cc
  • Xylocaine antiseptic gel 2 %
  • Bahan kontras


3. Perawatan pasien

  1.  Untuk pemeriksaan tractus digestivus


  • Efek samping dari penggunaan barium sulfat, adalah constivasi, untuk mengatasinya pasien diberikan lactulose (sistetis disacharida) 50 %, misalnya “duphulac” dalam kemasan sirup, dengan dosis 5 – 10 ml , tiga kali sehari .

 2. Untuk pemeriksaan tractus Urinarius

  • Sebelum dilakukan penyuntikan kontras media intravena, lakukan tes untuk mengetahui apakah pasien alergi terhadap kontras media. Bisa dengan skin test atau dengan cara menyuntikkan 2 cc kontras media secara intravena, kemudian ditunggu reaksinya
  • Memantau perkembangan keadaan pasien setelah penyuntikan kontras media. Kemungkinan-kemungkinan reaksi penyuntikan bahan kontras terhadap pasien, adalah sbagai berikut :                     
  • a)  Batuk- batuk , mual-mual

         Reaksi ini disebabkan karena penyuntikan kontras media terlalu cepat. Biasanya pasien merasa panas
         pada permukaan kulit dan  bingung. Mengatasinya dengan memberikan selimut hangat dan  bengkok
         untuk muntahan.
     
b). Alergi (angioneurotic, bronchospasme)
   (1) Keadaan alergi bisa ditandai dengan urticaria, timbul  merah- merah dan gatal di seluruh permukaan kulit,  diawali di sekitar mata.
   (2) Pasien diberikan suntikan intravena corticosteroid  misalnya adrenaline
   (3) Untuk pasien yang diduga beresiko alergi terhadap bahan kontras, walaupun tes negatif, perlu disuntikkan anti- histamine, misalnya  Phenergan sebelum disuntikkan bahan kontras.

c. Collaps
  • Keadaan ini sangat serius , ditandai dengan penurunan tekanan darah yang cepat, pulsa tidak teraba . Dalam kondisi lebih buruk terserang respiratory arrest (pernafasan terhenti) dan cardiac arrest.
  • Dokter bagian emergensi harus segera menanganinya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar